I.
KONSEP
PENGEMBANGAN
USAHA
Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan
proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan
pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk
keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “ .
Sedangkan untuk usaha
yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang teknologi industri yang
terkait “Pengembangan usaha” istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan
mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak
ketiga.
Dalam hal ini perusahaan
dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau kekayaan
intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti,
menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan
bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas
pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain – lain .
II. DEFINISI PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain.
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain.
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Mahmud Mach Foedz
Perkembangan usaha adalah perdagangan yg
dilakukan oleh sekelompok orang yg terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan
memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Brown dan Petrello
Pengembangan Usaha adalah suatu lembaga yg
menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan masyarakat.apabila kebutuhan
masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan meningkat pula
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.
Steinford
Pengembangan Usaha adalah aktifitas yg
menyediakan barang atau jasa yg diperlukan oleh konsumen yg memiliki badan
usaha, maupun perorangan yg tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha
seperti, pedagang kaki lima yg tidak memiliki surat izin tempat usaha.
Hughes
dan Kapoor
Pengembangan usaha ialah suatu kegiatan usaha
individu yg terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang jasa guna
mendapatkan keuntungan.
Mussleman
dan Jackson
Pengembangan usaha adalah suatu aktifitas yg memenuhi kebutuhan
dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasikan untuk
terlibat dalam aktivitas tersebut.
Allan
Affuah
Pengembangan usaha merupakan sekumpulan
aktiftas yg dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan
mentransformasi berbagai sunber daya menjadi barang/jasa yg diinginkan
konsumen.
Glos,
Steade dan Lawry
Pengembangan usaha adalah jumlah seluruh
kegiatan yg diorganisir oleh orang2 yg berkecimpung dalam bidang perniagaan dan
industri yg menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan
memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
Huat,
T Chwee
Menurut Huat,T Chwee pengertian pengembangan
usaha itu ada 2 yaitu :
Pengembangan usaha dalam arti yg luas adalah
istilah umum menggambarkan semua aktifitas dan institusi yg menproduksi barang
dan jasa dalam kehidupan sehaari – hari.
Pengembangan usaha adalah sekumpulan uang
kecil yg dikelolah sekumpulan orang banyak sehingga berubah menjadi barang
nyata.
III . UNSUR PENGEMBANGAN USAHA
Adapun unsur – unsur penting dalam
mengembangkan usaha ada 2 unsur yaitu :
1. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
1. Adanya niat dari si pengusaha
/ wirausaha untuk mengembangkan
usahanya menjadi lebih besar.
2. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang
yang harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk , dan lain –
lain.
3. Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan
pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1. Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
2. Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti
meminjam dari luar.
3. Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk
usaha .
4. Harga dan kualitas ialah unsur strategi
yang paling umum ditemui. Strategi ini bisa digunakan untuk menghasilkan produk
atau jasa berkualitas prima dan harga yang sesuai atau menghasilkan barang
berbiaya rendah dan menjualnya dengan harga yang murah pula.
5. Cakupan jajaran produk
Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memuungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen. Namun sebaliknya, sebuah jajaran produk yang sedikit memungkinkan Anda untuk menggali potensi produk tersebut dengan lebih dalam, mungkin termasuk banyak alternatif untuk jenis produk yang sama. Variasi produk yang sedikit juga bisa disandingkan dengan keahlian yang seksama.
Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memuungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen. Namun sebaliknya, sebuah jajaran produk yang sedikit memungkinkan Anda untuk menggali potensi produk tersebut dengan lebih dalam, mungkin termasuk banyak alternatif untuk jenis produk yang sama. Variasi produk yang sedikit juga bisa disandingkan dengan keahlian yang seksama.
Sedangkan Kreativitas merupakan salah satu unsur
penting yang perlu dijadikan sebagai salah satu karakter dalam mengelola
bisnis. Kreativitas akan memberikan banyak kontribusi bagi pengembangan sebuah
bisnis usaha. Usaha bisnis sangat perlu dikelola secara kreatif oleh pemiliknya
dalam segala aspek,mulai dari ide dan produksi.
CARA PENGEMBANGAN USAHA
1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan tindakan apapun untuk meningkatkan penjualan. Walaupun ada hasrat untuk melakukan bisnis dengan menjual multi produk atau multi jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar, namun seringkali focus pada satu atau dua produk dan melakukannya dengan sangat baik akan mengurangi risiko dan lebih menguntungkan.
2. Kembangkan lini produk untuk melengkapi
produk dan jasa yang sudah ada. Pada saat produk anda terbukti banyak
pembelinya, jangan lalai untuk mengambil peluang dari produk yang relevant
untuk mendiversifikasi lini produk. Hal ini tidak saja akan memberikan variasi
produk, tapi juga akan menarikan bagi pembeli retail yang bertipe suka
mengkonsumsi produk yang beragam namun masih satu lini.
3. Carilah Cara untuk meningkatkan penjualan
kepada pelanggan yang sudah pernah mencoba produk anda. Akan lebih murah untuk
melakukannya. Walaupun kamu tidak dapat mengembangkan lini produk, kamu dapat
meningkatkan pendapatan dengan cara Volume Discount. Contoh : membeli satu
dapat dua, kartu discount kunjungan. Teknik ini dapat juga di gunakan pada Home
Based Business.
4. Mulailah untuk memperkerjakan seseorang,
karyawan partimer, kontraktor independent, pegawai lepasan (freelancer) ataupun
keluarga. Hal ini bukan saja akan meringankan casflow dengan cara menyesuaikan
biaya dengan level pekerjaan yang ada, namun juga dapat menggunakan tenaga
kerja yang berkompeten, yang mungkin kamu tidak sanggup memperkerjakan secara
full time.
5. Membuat website untuk mengiklankan
perusahaan secara online. Sekarang tidak perlu lagi membuka took untuk
menjaring pelanggan retail. Untuk pemasar produk special: buku2 langka dan
barang-barang koleksi, Toko online akan membawa kamu untuk memperoleh jutaan
pelanggan tanpa membayar sewa, utility dan koleksi-koleksi tak berharga.
Pengembangan website sendiri dengan hanya Rp.300.000 per bulan tanpa
pengetahuan teknis. Perusahaan yang membantu anda untuk mendaftarkan Domain
Anda akan menyediakan Template Online, Hosting Website diserver menyediakan
beberapa alamat email.
6. Join dengan pemilik bisnis lain untuk
mempromosikan bisnis anda. Berpartner dengan pemilik bisnis yang masih related
adalah salah satu tehnik marketing yang termurah dan termudah.
7. Mulai memasarkan ke pasar yang lain. Bila
target pelanggan kamu adalah remaja, mulailah arahkan kepada mahasiswa. Kalau
target market anda adalah ibu2 pekerja. Strategi yang lain adalah dengan
menggunakan produk berorientasi retail dan menjualnya secara wholesale. Contoh,
Catering yang menjual makanan ringan misalnya menjual kue-kue kering dan basah,
dan dapat menghubungi perusahaan kue local untuk menjual kepadanya secara
wholesale. Walaupun harga yang ditetapkan lebih murah, namun akan memperoleh
pendapatan yang lebih konsisten.
8. Carilah cara baru dan berbeda untuk
memasarkan bisnis anda melalui Email Newsletter atau menjadi pembicara tamu
atau pembicara di suatu instansi. Pada dasarnya memasarkan bisnis tidak perlu
menggunakan media yang membutuhkan biaya mahal untuk memasang iklan, kita dapat
menggunakan Teknologi Informasi yang mulai berkembang diantaranya seperti Blog,
informasi melalui Face Book, dan lain-lain.
9. Kembangkan ke lokasi lain. Ini bisa dengan
menyewa Virtual office di Pusat Bisnis atau Menyewa bersama pemilik UKM
lainnya. Ada peluang untuk mendirikan kantor sementara, ketika anda membutuhkan
suatu pengembangan tertentu. Seperti menyewa Temporary Office dll.
10.Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
anda dengan jalan Waralaba atau Peluang Bisnis.
TINGKATAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA
1.Tingkat Produk .
Pada level produk pengembangan usaha
berarti mengembangkan produk atau teknologi baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat
berbeda dari perusahaan ke perusahaan.Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu :
* Perkembangan incremental
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
* Perkembangan incremental
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2.
Tingkat Komersial .
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di
tingkat komersial berarti prospeksi murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan
baru di segmen pasar yang baru.
Dengan demikian pekerjaan ini
memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu
menangani banyak masalah.Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha
komersial adalah saluran atau
setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat
terdiri dari mitra , agen seperti,
distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional
atau internasional.Dan terakhir tingkat
pengembangan usaha komersial adalah tingkat
rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3.
Tingkat Korporasi .
Bila organisasi harus memutuskan apakah
akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kemudian memasuki
bidang pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk
maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
4.Tingkat keamanan dalam proses
penjualan barang
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan usaha yang terdiri dari
aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti :
1.Aspek strategi
a.Meneliti jenis usaha baru dengan
penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan)
oleh konsumen .
b.Menciptakan pasar baru .
c.Menciptakan produk baru dengan
karakteristik yang menarik konsumen
2.Aspek manajemen pemasaran
a.Menembus dan menguasai pangsa
pasar .
b.Mengolah situasi / peluang pasar yang ada dengan teliti.
c.Memasarkan produk dengan jaringan
yang luas seperti impor produk ke luar
negeri.
d.Membuat strategi pemasaran yang
dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan , brosur,
dan lain-lain.
3.Aspek penjualan
a.Memberikan saran tentang
perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut
penjualan .
b.Banyak volume produk yang akan
dijual.
IV . Masalah-masalah dalam suatu
Pengembangan Usaha
Adapun analisa masalahnya adalah
1.
Faktor kurangnya permodalan
Permodalan merupakan faktor
utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya
permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan
usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan
modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman
dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan
secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi
2. Kesulitan dalam pemasaran produk
Kesulitan memasarkan produk dapat
berakibat berlebihnya penyimpana prodik di gudana atau over produk. Sehingga
tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.
3. Persaingan usaha yang semakin ketat
Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing
dengan pengusaha lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang
kalah bersaing akan mengalami gagal produk .
4. Kesulitan bahan baku
Kesulitan dalam bahan baku adalah
faktor yang sangat vital dalam proses pengembangan usaha . Jika tidak ada bahan
baku maka akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa melakukan kegitan
usahanya.
5. Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli
Seorang enterpreneur membutuhkan tim kerja dan spesialisasi untuk
mengembangkan perusahaannya. Untuk itu, seorang enterpreneur harus terus
berinvestasi pada manusia untuk membesarkan perusahaan.
Ia
mencontohkan PT Astra International Tbk. Astra fokus dalam manajerial sumber
daya manusia, sehingga apa pun bisnis Astra, dapat berkembang. "Awalnya,
Astra hanya bisnis perakitan mobil. Tapi, sekarang bisnisnya di mana-mana, dari
sawit hingga air bersih," kata Poltak dalam Enterpreneur Festival di
Jakarta, Jumat 22 Juni 2012.
6. Pemasaran
Bargaining Power pengusaha kecil dalam berhadapan dengan pengusaha besar selalu lemah, utamanya berkaitan dengan penentuan harga dan system pwmbayaran, serta pengaturan tata letak produk usaha kecil di department store dan supermarket.
6. Pemasaran
Bargaining Power pengusaha kecil dalam berhadapan dengan pengusaha besar selalu lemah, utamanya berkaitan dengan penentuan harga dan system pwmbayaran, serta pengaturan tata letak produk usaha kecil di department store dan supermarket.
Asosiasi pengusaha atau profesi belum berperan dalam mengkoordinasi
persaingan tidak sehat antar usaha sejenis.
Informasi untuk memasarkan produk di dalam maupun di luar negeri masih
kurang, misalnya tentang produk yang diinginkan, siapa pembeli, tempat
pembelian atau potensi pasar, tata cara memasarkan produk serta tender
pekerjaan utamanya pada usaha jasa.
7. Bahan Baku
Supply bahan baku kurang memadai dan berfluktuasi, antara lain karena adanya kebijakan ekspor dan impor yang berubah-ubah, pembeli besar yang menguasai bahan baku,keengganan pengusaha besar untuk membuat kontrak dengan pengusaha kecil
Supply bahan baku kurang memadai dan berfluktuasi, antara lain karena adanya kebijakan ekspor dan impor yang berubah-ubah, pembeli besar yang menguasai bahan baku,keengganan pengusaha besar untuk membuat kontrak dengan pengusaha kecil
Harga bahan baku masih terlalu
tinggi dan berfluktuasi karena struktur pasar bersifat monopolistik atau
dikuasai pengusaha pasar.
Kualitas bahan baku rendah, antara
lain karena adanya standardisasi dan manipulasi kualitas bahan baku.
Sistem pembelian bahan baku
secara tunai menyulitkan pengusaha kecil, sementara pembayaran penjualan produk
umumnya tidak tunai.
8. Teknologi
Tenaga kerja terampil
sulit diperoleh dan dipertahankan, antara lain karena lembaga pendidikan dan
pelatihan kurang dapat menghasilkan tenaga terampil yang sesuai dengan
kebutuhan pengusaha kecil.
Akses dan informasi sumber
teknologi masih kurang dan tidak merata, sedangkan upaya penyebarluasan masih
kkurang gencar.
Spesifikasi peralatan yang
sesuai dengan kebutuhan (teknologi tepat guna) sukar diperoleh.
Lembaga independent belum ada
dan belum berperan, khususnya lembaga yang mengkaji teknologi yang ditawarkan
oleh pasar kepada pngusaha kecil, sehingga teknologi ini tidak dapat
dimanfaatkan secara optimum.
Peranan instansi pemerintahan,
non pemerintahan dan perguruan tinggi dalam mengidentifikasi, menemukan,
menyebarluaskan dan melakukan pembinaan teknis tentang teknologi baru atau
teknologi tepat guna bagi pengusaha kecil masih kurang intensif.
9. Manajemen
Pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan usaha sulit ditmukan, antara lain karena pengetahuan dan manajerial skill pengusaha kecil relative rendah. Akibatnya, pengusaha kecil belum mampu menyusun strategi bisnis yang tepat.
Pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan usaha sulit ditmukan, antara lain karena pengetahuan dan manajerial skill pengusaha kecil relative rendah. Akibatnya, pengusaha kecil belum mampu menyusun strategi bisnis yang tepat.
Pemisahan antara manajemen
keuangan perusahaan dan keluarga atau rumah tangga belum dilakukan, sehingga
pengusaha kecil mengalami kesulitan dalam mengontrol atau mengatur cash flow,
serta dalam membuat perencanaan dan laporan keuangan.
10. Birokrasi
Perizinan tidak transparan, mahal,
berbelit-belit, diskriminatif, lama dan tidak pasti, serta terjadi tumpang
tindih vertical (antara pusat daerah) dan horizontal (antar instansi daerah). Penegakan dan pelaksanaan hukum dan berbagai
ketentuan masih kurang serta cenderung kurang tegas. Pengusaha kecil dan asosiasi usaha kecil
kurang dilibatkan dalam perumusan kebijakan tentang usaha kecil. Pungutan atau biaya tambahan dalam pengurusan
perolehan modal dari dana penyisihan laba BUMN dan sumber modal lainnya yang
cukup tinggi. Mekanisme pembagian kuota
ekspor tidak mendukung busaha kecil untuk mampu mengekspor produknya. Banyak pungutan yang seringkali tidak disertai
dengan pelayanan yang memadai.
11. Infrastruktur
Listrik, air dan telepon bertarif
mahal dan sering menghadapi gangguan disamping pelayanan petugas yang kurang
baik.
Kurangnya prasarana yang
memadai seperti jalan, listrik, telepon, air, serta fasilitas penanganan limbah
dan gangguan.
12. Kemitraan
Kemitraan
antara usaha kecil dan usaha menengah dan besar dalam pemasaran dan sistem
pembayaran, baik produk maupun bahan baku, dirasakan belum bermanfaat.
Kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah dan besar dalam
transfer teknologi masih kurang.
13. Pengembangan Produk
Poltak menjelaskan,
banyak pebisnis pemula salah dalam menentukan bisnis yang akan diterjuni.
Kebanyakan kegagalan pengusaha adalah membuat produk yang tidak dibutuhkan
masyarakat. Ia memberi saran agar membuat produk "demand driven",
yaitu produk-produk yang dibutuhkan masyarakat.
Poltak
mencontohkan bagaimana Hewlett-Packard terus meluncurkan produk-produk yang
dibutuhkan masyarakat, karena adanya masukan dan saran dari masyarakat.
Pengembangan produk penting untuk keberlangsungan perusahaan.
14. Memetakan Kompetisi
14. Memetakan Kompetisi
Poltak menyarankan agar setiap
calon pengusaha untuk melakukan riset SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman) dan terus mengawasi para pesaing. Penyusunan rencana sangat penting
bila kompetisi terus terjadi.
Salah satu contoh perusahaan
yang tidak melakukan perencanaan yang baik adalah Kodak. "Kodak penemu
foto digital pertama dan kuat di fotografi. Namun, karena mereka kuat menjadi
tidak waspada disalip kompetitor, sehingga Kodak bangkrut tahun lalu,"
kata analis pasar modal ini.
15. Permintaan
Pelanggan adalah
raja. Untuk itu, seorang enterpreneur harus menentukan siapa yang menjadi
prioritas atas produk yang dijual. Penentuan segmentasi ini untuk mengetahui
karakteristik pelanggan. Poltak mencontohkan Wal-Mart yang memposisikan untuk
pelanggan kelas bawah dengan menyediakan barang-barang generik dan dengan harga
paling murah. Positioning ini membuat demand Wal-Mart menjadi elastis. Saat
ekonomi bagus, masyarakat kelas
bawah belanja di Wal-Mart, dan saat ekonomi sulit, masyarakat kelas atas juga
ikut belanja di Wal-Mart.
16. Pricing
Penentuan harga merupakan
hal yang paling sulit ditentukan oleh seorang yang baru terjun dalam dunia
bisnis. Menurut dia, harga yang telah ditentukan harus dapat berubah
menyesuaikan situasi perekonomian, atau berinovasi dengan menciptakan produk
baru yang terjangkau. Unilever, lanjutnya, merupakan contoh yang bagus. Produk
Unilever sangat kuat di konsumen kelas atas. Namun, dengan strategi brilian,
Unilever juga dapat menjangkau kelas bawah dengan membuat kemasan sachet.
"Ketika produk dikecilkan,
ternyata margin lebih besar produk normal," katanya.
17. Siklus Penjualan
Seorang pengusaha pemula harus memperhatikan siklus penjualan produknya,
apakah tahan lama atau tidak. Enterpreneur juga harus memperhatikan lamanya
suatu produk di pasaran dengan terus berinovasi mengeluarkan produk-produk
baru. Sebagai contoh, Nokia terus mengeluarkan produk baru setiap tujuh bulan,
sehingga para pesaing tidak dapat mengejar inovasi yang dilakukan Nokia. "Sayangnya,
masalah Nokia cuma operating system yang tetap bertahan dengan Symbian yang
tidak terbuka seperti Android," katanya.
18. Pengelola berbeda
dalam usaha
Contoh
jika dalam usaha bersama antar pengelola membuat fungsi dan hak dalam
menjalankan roda usaha ,sering terjadi berbeda pandangan dalam mengambil
keputusan.
19. Stok
Dalam
usaha perdagangan eceran atau grosir jika membeli stok yang lokasinya jauh dari
tempat usaha sering terjadi keterlambatan dan membuat stok kurang lengkap dan
dapat menghambat pemasukan.
20. Biaya Awal
Biaya awal yang tinggi adalah biaya untuk
operasional dan perputaran awal .bisa diartikan bahwa belum ada strategi
keuangan dalam pengertian improvisasi anggaran dan belanja.
V . SOLUSI
1 . Modal dapat diperoleh bukan hanya dari
dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2. Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita akan mlebih mudah dikenal oleh masyarakat .
3. Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk , menemukan produk baru dan sebagainya.
4. Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam usaha.
5. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di perusahaan anda , dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar – benar ahli dibidangnya .
2. Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita akan mlebih mudah dikenal oleh masyarakat .
3. Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk , menemukan produk baru dan sebagainya.
4. Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam usaha.
5. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di perusahaan anda , dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar – benar ahli dibidangnya .
DAFTAR PUSTAKA
-
harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/
-
achmadfarismuharam.blogspot.com/2012/11/pengembangan-usaha.html
-
www. Entrepreneur.com
-
Sulaeman,
Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Dalam Menghadapi Pasar
Regional dan Global, Jakarta.
-
Id/Wikipedia.com
-
Nasution,
Darma Putra. 2001. Pengembangan Wirausaha Baru. Penerbit : Yayasan Humoniora
& Asian Community Trust (ACT), Medan.