Hakikat Natal
Lonceng-lonceng dan genta-genta
berdentang-dentang pada hari natal
lagu-lagu natal yang sudah kita kenal
o, betapa indah seru nafiri dari langit
“damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!”
berdentang-dentang pada hari natal
lagu-lagu natal yang sudah kita kenal
o, betapa indah seru nafiri dari langit
“damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!”
Umpama pada hari natal
lonceng genta di semua gereja
tiada henti melagukan tembang sama
“damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!”
Mungkin kita lalu putus asa dan terluka
sebab damai di bumi sudah langka
hasrat berkuasa manusia makin riuh
buah-buahnya, sangat mengerikan
sang tembang kedamaian
menjadi lagu olok-olok
“damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!”
Olok-olok jalan terus
tetapi tembang damai bergulir terus
dentang gemanya semakin lantang
siapa berkenan kepadaNya berderap
siapa berkehendak baik berpadu
lonceng genta di semua gereja
tiada henti melagukan tembang sama
“damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!”
Mungkin kita lalu putus asa dan terluka
sebab damai di bumi sudah langka
hasrat berkuasa manusia makin riuh
buah-buahnya, sangat mengerikan
sang tembang kedamaian
menjadi lagu olok-olok
“damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!”
Olok-olok jalan terus
tetapi tembang damai bergulir terus
dentang gemanya semakin lantang
siapa berkenan kepadaNya berderap
siapa berkehendak baik berpadu
Dengan butir-butir waktu
dengan pernik-pernik ruang
sebab hakikat sang natal
adalah tawaran cintakasih
dari pusat-pusat keabadian
bagi kita semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar